Archive for Maret 12th, 2011

AKU BANGGA INDONESIA

1.1 Latar Belakang

Sebagai masyarakat bangsa Indonesia yang telah hidup selama 19 tahun saya merasa amat bangga terhadap pencapaian perekonomian yang baik selama ini. Meski masih banyak aspek aspek yang masih harus diperbaiki, namun hal itu tidak menyurutkan kebanggaan saya terhadap bangsa Indonesia. Dalam makalah yang saya buat ini akan terlihat perkembangan perekonomian indonesai di tahun 2011

1.2 Perumusan Masalah

Pertumbuhan ekonomi harus ditingkatkan, seiring dengan peningkatan kualitas pendidikan masyarakat. Menaikkan daya beli masyarakat dan meningkatkan perekonomian yg berbasis pada ekonomi kerakyatan, tidak berpihak pada kepentingan Asing, upayakan kita bisa mandiri, kemudian kredit UKM harus dipermudah dan diperbanyak, kalau banyak yg buat usaha, maka penggangguran akan dpt dikurangi.

Dan yang jelas, kita harus dapat menjaga kestabilan ekonomi. Dolar boleh merangkak naik, namun masyarakat mempunyai kapasitas yang cukup untuk mensejahterakan dirinya sendiri, adanya lapangan kerja yang cukup dan sesuai, serta kemudahan permodalan usaha. Mengurangi kredit konsumtif dan memperbanyak kredit usaha dengan minimal syarat namun dengan pembinaan dan pengarahan.

Perekonomian yang berbasis pada keunggulan kompetitif melalui pemanfaatan keunggulan komparatif sebagai sebuah bangsa. Pemanfaatan sumber daya alam yang harus didasarkan pada pemberian nilai tambah yang nantinya akan bisa memberikan keunggulan kompetitif kepada bangsa Indonesia.

Penduduk Indonesia mayoritas adalah petani/nelayan (rakyat jelata). Potensi sumber daya alam juga dari pentanian, perkebunan, nelayan. Sektor inilah yang harus diperkuat dan dikembangkan. Dengan ini pemerataan akan terjadi dengan sendirinya. Jangan mengandalkan perekonomian yang berorientasi ekspor, karena rawan tekanan dari luar, kecuali jika komoditas yang diekspor sangat diperlukan oleh luar dan kita memiliki bagaining power.

Bila semua rakyat Indonesia sibuk bekerja dalam pekerjaan bermutu sehingga mampu menggaji TKW / perawat / tukang yang berasal dari Eropa atau Amerika untuk bidang pekerjaan ringan di dalam negeri, maka dapat dikatakan perekonomian Indonesia telah SUKSES.

1.3 Pembahasan

Perkembangan ekonomi dunia dalam jangka panjang diharapkan tetap menunjukkan gambaran yang positif walaupun akhir-akhir ini penuh dinamika. Kondisi ini ditunjukkan oleh pertumbuhan ekonomi dunia yang tinggi, yang diikuti peningkatan volume perdagangan dunia dan aliran modal antar negara yang terus meningkat. Namun demikian, perkembangan positif tersebut dibayangi oleh harga komoditas dunia (migas maupun non migas) yang tetap tinggi dan pasar keuangan dunia yang belum
stabil. Di sisi domestik, perekonomian Indonesia terus menunjukkan kemajuan, walaupun masih dibayangi oleh rendahnya respon sisi penawaran, peran investasi yang relatif rendah,dan kualitas pertumbuhan ekonomi yang belum baik yang tercermin dari tingginya angka pengangguran dan kemiskinan.

Gambaran Perekonomian Dunia
Dalam lima tahun terakhir, ekonomi dunia telah mampu tumbuh diatas 4% per tahun, yang berarti lebih tinggi dari rata-rata historisnya (3,7% untuk kurun waktu 1970-2006). Perkembangan yang impresif ini terutama didorong oleh pesatnya pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang serta kawasan Eropa (tertinggi dalam lima tahun terakhir). Pertumbuhan ekonomi yang pesat di negara-negara sedang berkembang, khususnya China, India dan Rusia, telah berhasil menutupi perlambatan ekonomi AS akibat dampak krisis pasar keuangan yang dipicu krisis kredit perumahan (subprime mortgage). Bahkan untuk pertama kalinya, China dan India saat ini telah menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi dunia.

Perkembangan ekonomi dunia yang impresif ini juga diikuti dengan perdagangan dunia yang terus meningkat, dimana rata-rata pertumbuhan volume perdagangan dunia dalam tiga tahun terakhir mencapai 9,2%, lebih tinggi dari tren jangka panjangnya. Namun perkembangan ekonomi dunia yang impresif ini dibayangi oleh harga minyak yang terus
meningkat. Secara fundamental kenaikan ini disebabkan oleh tingginya permintaan dunia dan terbatasnya pasokan Konsumsi minyak dunia yang terus meningkat, terutama dari emerging market seperti China –yang menyumbang lebih dari sepertiga pertumbuhan konsumsi minyak dunia- tidak diimbangi dengan pasokan yang memadai. Bahkan sejak 2003 spare kapasitas produksi minyak dunia cenderung berkurang. Kondisi ini mengakibatkan harga minyak meningkat secara tajam sejak 2003, dan sempat menyentuh level tertingginya, USD100/ barel pada awal Januari 2008. Lebih lanjut, faktor non-fundamental, seperti kondisi geopolitik negara-negara penghasil minyak, kondisi cuaca dan faktor ekspektasi, juga turut berpengaruh terhadap pergerakan harga minyak. Harga komoditas primer non-migas juga menunjukkan tren yang terus meningkat. Sebelum 2000, pergerakan harga komoditas ini relatif stabil. Namun sejak 2003 harga komoditas primer naik signifikan, bahkan tumbuh sebesar 28% pada 2006

Perkembangan Indikator Ekonomi Indonesia
Perkembangan perekonomian domestik menunjukkan perbaikan meskipun masih dibayangi berbagai permasalahan yang bersifat struktural dan berpotensi menghambat akselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih lanjut. Pergerakan inflasi juga menunjukkan karakteristik yang berbeda antara periode sebelum dan sesudah krisis, dimana walaupun tingkat inflasi kedua periode tidak jauh berbeda, volatilitas inflasi pascakrisis jauh lebih tinggi.

1.4 Daftar pustaka

Klik untuk mengakses OEI-2008-2012.pdf